Perkembangan Robot Masa Kini

Perkembangan Robot Di Indonesia
Peluang dan Tantangan Teknologi Robot di Indonesia” Kata “robot” berasal bahasa Chech (Ceko) yang berarti pekerja. Saat ini, secara sadar atau tidak, robot memang telah hadir di dalam kehidupan manusia dalam bentuk yang bermacam-macam. Terdapat bentuk desain robot yang sederhana untuk mengerjakan kegiatan yang mudah atau berulang-ulang. Ada pula robot yang dirancang untuk “berperilaku” sangat kompleks dan sampai batas tertentu dapat mengontrol dirinya sendiri.
Di kalangan umum pengertian robot selalu dikaitkan dengan “makhluk hidup” berbentuk orang maupun binatang yang terbuat dari logam dan bertenaga listrik. Sementara itu dalam arti luas robot berarti alat yang dalam batas-batas tertentu dapat bekerja sendiri (otomatis) sesuai dengan perintah yang sudah diberikan oleh perancangnya. Dengan pengertian ini sangat erat hubungan antara robot dan otomatisasi sehingga dapat dipahami bahwa hampir setiap aktivitas kehidupan modern makin tergantung pada robot dan otomatisasi.
Kontes Robot Indonesia telah diselenggarakan sejak tahun 1990 oleh Depdiknas.Pada tahun 2004 ini Kontes Robot Indonesia akan mengirim pemenangnya untuk mewakili Indonesia di dalam kontes internasional di Seoul – Korea Selatan pada bulan September 2004.
Mencermati pengembangan Sumber Daya Manusia Indonesia untuk dapat menguasai teknologi robot, maka Sejak tahun 80an kebijakan nasional pengembangan ristek telah mendukung litbang permesinan otomatis. Hal ini dapat dilihat dari dikembangkannya laboratorium-laboratorium seperti : MEPPO (Mesin perkakas Teknik Produksi dan Otomasi) yang merupakan kerjasama antara BPPT dengan ITB dan industri strategis, serta LET (Laboratorium Elektronika Terapan) di LIPI. Sejak itu, berbagai permesinan otomatis / robot telah berhasil dikembangkan, diproduksi dan dikomersialisasikan di berbagai industri, baik industri strategis maupun yang lainnya. Dalam pengembangannya terkini telah dapat dikembangkan pula produk robot yang mampu mengontrol seluruh system operasi suatu pabrik.
Sejak tahun 80an pengembangan dan peggunaan permesinan otomatis telah dilakukan terutama melalui kelompok industri strategis, seperti : PT PINDAD (system, peralatan, dll.), PT LEN Industri (IT, perangkat lunak, komputasi), PT Bharata dan PT BBI (pengecoran presisi untuk membuat bagian-bagian mesin), dll. Selain itu, PT DI dan PT PAL sebagai pengguna permesinan otomatis, telah memiliki knowledge yang tinggi dalam mengoperasikan robot untuk teknik pesawat terbang dan teknik perkapalan.
Dimulai pada tahun 2001, Kementerian Ristek bekerjasama dengan Depdiknas telah mempromosikan pemenang Kontes Robot Indonesia dalam pameran Ristek tahunan yaitu RITECH EXPO (Research, Inovation, Technology Expo) di Balai Sidang Jakarta. Pameran tersebut berhasil menarik minat masyarakat untuk menyaksikannya.
Dalam rangka Kontes Robot Indonesia 2004, Kementerian Ristek bekerjasama dengan Departemen Pendidikan Nasional – Fakultas Teknik Universitas Indonesia menyelenggarakan semiloka (seminar dan lokakarya) Perkembangan Robot di Indonesia 2004 dengan thema “Peluang dan Tantangan Teknologi Robot di Indonesia”. Semiloka ini diadakan dengan maksud untuk mempertemukan para pihak yang berkepentingan akan pengembangan teknologi robot, a.l. : peminat bidang robot, peserta kontes, dosen, praktisi dari industri dan pemerintah yang berwenang dalam pembuatan kebijakan publik yang berkenaan dengan aplikasi robot. Tujuan dari semiloka ini adalah agar para stakeholder tersebut dapat bertukar informasi terbaru dan aware terhadap isue teknologi robot yang berkembang saat ini. Sasaran yang ingin di capai dengan semiloka ini adalah terdifusinya teknologi robot ke kalangan masyarakat yang lebih luas.
Pihak mahasiswa diharapkan dapat memperoleh informasi tentang kebijakan pemerintah dan kebutuhan industri dalam hal penggunaan robot. Di samping itu, peserta Kontes Robot Indonesia juga dapat memperoleh informasi dari pihak penyelenggara tentang ketentuan Kontes. Pihak industri diharapkan dapat memperoleh informasi tentang kemampuan perguruan tinggi dalam mengembangkan teknologi robot.
Perkembangan Sekarang
ketika para pencipta robot pertama kali mencoba meniru manusia dan hewan, mereka menemukan bahwa hal tersebut sangatlah sulit; membutuhkan tenaga penghitungan yang jauh lebih banyak dari yang tersedia pada masa itu. Jadi, penekanan perkembangan diubah ke bidang riset lainnya. Robot sederhana beroda digunakan untuk melakukan eksperimen dalam tingkah laku, navigasi, dan perencanaan jalur. Teknik navigasi tersebut telah berkembang menjadi sistem kontrol robot otonom yang tersedia secara komersial; contoh paling mutakhir dari sistem kontrol navigasi otonom yang tersedia sekarang ini termasuk sistem navigasi berdasarkan-laser dan VSLAM (Visual Simultaneous Localization and Mapping) dari ActivMedia Robotics dan Evolution Robotics.
Ketika para teknisi siap untuk mencoba robot berjalan kembali, mereka mulai dengan heksapoda dan platform berkaki banyak lainnya. Robot-robot tersebut meniru serangga dan arthropoda dalam bentuk dan fungsi. Tren menuju jenis badan tersebut menawarkan fleksibilitas yang besar dan terbukti dapat beradaptasi dengan berbagai macam lingkungan, tetapi biaya dari penambahan kerumitan mekanikal telah mencegah pengadopsian oleh para konsumer. Dengan lebih dari empat kaki, robot-robot ini stabil secara statis yang membuat mereka bekerja lebih mudah. Tujuan dari riset robot berkaki dua adalah mencapai gerakan berjalan menggunakan gerakan pasif-dinamik yang meniru gerakan manusia. Namun hal ini masih dalam beberapa tahun mendatang.
Masalah teknis lain yang menghalangi penerapan robot secara meluas adalah kompleksitas penanganan obyek fisik dalam lingkungan alam yang tetap kacau. Sensor taktil dan algoritma penglihatan yang lebih baik mungkin dapat menyelesaikan masalah ini. Robot Online UJI dari University Jaume I di Spanyol adalah contoh yang bagus dari perkembangan yang berlaku dalam bidang ini.
Belakangan ini, perkembangan hebat telah dibuat dalam robot medis, dengan dua perusahaan khusus, Computer Motion dan Intuitive Surgical, yang menerima pengesahan pengaturan di Amerika Utara, Eropa dan Asia atas robot-robotnya untuk digunakan dalam prosedur pembedahan minimal. Otomasi laboratorium juga merupakan area yang berkembang. Di sini, robot benchtopdigunakan untuk memindahkan sampel biologis atau kimiawi antar perangkat seperti inkubator, berupa pemegang dan pembaca cairan. Tempat lain dimana robot disukai untuk menggantikan pekerjaan manusia adalah dalam eksplorasi laut dalam dan eksplorasi antariksa. Untuk tugas-tugas ini, bentuk tubuh artropoda umumnya disukai. Mark W. Tilden dahulunya spesialis Laboratorium Nasional Los Alamos membuat robot murah dengan kaki bengkok tetapi tidak menyambung, sementara orang lain mencoba membuat kaki kepiting yang dapat bergerak dan tersambung penuh.
Robot bersayap eksperimental dan contoh lain mengeksploitasi biomimikri juga dalam tahap pengembangan dini. Yang disebut “nanomotor” dan “kawat cerdas” diperkirakan dapat menyederhanakan daya gerak secara drastis, sementara stabilisasi dalam penerbangan nampaknya cenderung diperbaiki melalui giroskop yang sangat kecil. Dukungan penting pekerjaan ini adalah untuk riset militer teknologi pemata-mataan.
Pada awalnya, robot di ciptakan untuk membantu tugas manusia dan hiburan , lalu berkembang lebih jauh misalnya di industri perakitan kendaraan, medis, dan lainnya. Untuk mengontrol robot, system yang umum di gunakan ialah control loop terbuka, dimana output dari hasil pergerakan robot, di umpamakan.
1. Robot Holonomic yaitu robot yang pergerakannya bebas/ mobile.
2. Robot Non Holonomic yaitu robot yang pergerakanya mengikuti jalur/ track tertentu.
Robot yang dapat berpindah tanpa campur tangan manusia di sebut juga Automous Robot Mobile (AMR) dan menjadi penelitian di berbagai Universitas dan lembaga penelitian di seluruh dunia Aplikasi AMR antara lain sebagai penyapu ranjau, kurir dan penelitian object mineral batuan planet di luar angkasa.
Pertanyaannya sekarang apakah robot akan menggantikan manusia? Kemampuan robot untuk melakukan semua pekerjaan manusia masih jauh baik dari sisi ketrampilan dan kecerdasan maupun kebebasannya. Robot sekarang adalah model industri bukan Android dan kita tidak bisa menyamakan kecerdasan ke robot karena ia bekerja berdasarkan perintah yang dimasukan oleh manusia sebagai program. Robot bisa melakukan semua gerakan manusia seperti mengambil, menyentuh, menarik dll tapi robot tidak bisa berfikir. Ilmuwan dan Insinyur mencoba mengembangan kecerdasan buatan buat robot (AI= Artificial Intelegent) tapi untuk membuat robot berfikir seperti layaknya manusia masih sangat jauh.
Kemampuan robot untuk melakukan gerakan manusia sangat membantu dunia industri seperti industri mobil, proses pengelasan, perakitan, pemindahan dan banyak lagi. Gerakan berulang yang presisi adalah salah satu keunggulan robot dari pada manusia sehingga didapat hasil produksi yang konstan dan standard.
Robot Industri Mobil
Robot industri harus diprogram untuk melakukan semua step gerakan atau kerja sebelum ia digunakan. Tahap awal ini bisa disebut merangkai atau membangun pola berfikirnya robot. Benda kerja harus ditempatnya ditempat yang pasti dan tidak berubah-ubah selama proses (meski sekarang kemajuan object recognition sudah maju namun dalam prakteknya benda kerja masih harus diposisikan ditempat yang tetap). Jika benda kerja meleset dari posisinya maka proses akan salah dan robot tidak bisa mengkoreksinya. Robot tidak bisa melihat dan mendengar. Dia tidak bisa merasakan objek dan meprediksi adanya kesalahan dan robot tidak memiliki kemampuan mengadopsi situasi baru yang terjadi di
sekitarnya.Robot memberikan keuntungan tersendiri bagi pekerja industri dan suatu negara dimana ia bisa memperbaiki kualitas hidup manusia karena bebas dari pekerjaan yang menjenuhkan, kotor dan penuh resiko atau dalam istilahnya 3D= Dull, Dirty and Dangerous. Benar bahwa robot akan menimbulkan pengangguran tapi jangan lupa robot juga menciptakan lapangan pekerjaa; Insinyur robot, Teknisi, Sales, Programmer dan Pengawas/supervisor. Robot memberikan keuntungan bagi industri karena adanya peningkatan output dan perbaikan kualitas. Industri robot tidak mengenal lelah dan keluhan, ia bisa bekerja tanpa lelah siang malam dengan performance yang sama. Akibatnya, biaya produk per unit akan turun, menaikan keuntungan dan memberi dampak positif terhadap pasar serta ekonomi dunia secara keseluruhan.
KRI&KRCI Di berbagai Universitas
Tidak mau kalah dengan negara-negara lain, perkembangan robot di Indonesia semakin maju. Kompetisi-kompetisi robot terus digalakkan. Salah satu kompetisi robot yang bergengsi di Indonesia adalah Kontes Robot Cerdas Indonesia (KRCI) dan Kontes Robot Indonesia (KRI) yang diikuti oleh berbagai perguruan tinggi regional III yang meliputi Kalimantan, DIY, dan Jawa Tengah. Acara yang berlangsung di Grha Sabha Pramana (GSP) UGM pada hari Rabu (13/5) melombakan 50 robot.
Acara langsung dibuka oleh Direktur Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (DP2M) Ditjen Dikti, Prof. Dr. Ir. Suryo Hapsoro. Prof. Suryo mengatakan bahwa Dikti akan terus mendukung ajang kretifitas dan inovasi yang dilakuakn anak bangsa.
“Kita memang memberikan perhatian terhadap pembinaan kreativitas mahasiswa Indonesia karena bangsa Indonesia ke depan memerlukan calon pemimpin yang berpikir kreatif dan inovatif,” tandasnya. (dikutip dari web UGM). Para dewan juri diambil dari para pakar dibidangnya yang berasal dari ITB, ITS, Politeknik Elektronika Negeri Surabaya (PENS), UI, dan UGM.
Dalam kompetisi ini, dibagi menjadi dua kategori yaitu Kontes Robot Cerdas Indonesia (KRCI) dan Kontes Robot Indonesia (KRI). Terdapat 13 tim peserta KRI dan 37 tim peserta KRCI. KRCI terbagi dalam empat divisi, dengan perincian 10 tim peserta untuk expert battle, 6 tim untuk expert single, 6 tim untuk berkaki (legged), dan 16 tim untuk beroda (wheeled). Para jawara dari kontes robot di regional III ini akan kembali bertarung di tingkat nasional.
Yogyakarta di ramaikan dengan bertarungnya 52 tim robot yang mengikuti Kontes Robot Nasional 2009 yang meliputi Kontes Robot Indonesia (KRI), Kontes Robot Cerdas Indonesia (KRCI) dan Kontes Robot Seni Indonesai (KRSI) yang berlangsung pada hari ini (13/6). Para peserta mengikuti acara tersebut di gedung Graha Shaba Pramana kampus UGM Yogyakarta.
Yang unik pada acara kali ini adalah bertambahnya kategori kontes robot yaitu Kontes Robot Seni Indonesai (KRSI). Dalam KRSI robot yang diperlombakan dapat melakukan tarian yang mengikuti suara musik jaipongan.
Robot Menari Jaipong
Dalam sambutanya Direktur Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (DP2M) Ditjen Dikti, Prof. Dr. Ir. Suryo Hapsoro, menyampaikan bahwa tidak hanya teknologi saja yang dapat berkembang dalam acara robot ini, namun juga kesenian.
Suryo Hapsoro juga menyampaikan kebanggaannya dan harapanya kepada para kontestan, “Harapan kami, hasil yang diperoleh dari tahun ke tahun semakin baik. Dan semoga tim yang berhasil keluar sebagai pemenang di kontes kali ini untuk mewakili Indonesia di tingkat Internasional, nantinya mampu mencapai hasil yang terbaik .Buktikan bahwa mahasiswa Indonesia memiliki kemampuan inovasi yang cukup diperhitungkan di segala bidang” paparnya (dikutip KabarIT dari web UGM).
Kontes Robot Nasional 2009 ini, diikuti oleh 24 tim peserta KRI, 33 tim peserta KRCI dan 12 tim peserta KRSI. Untuk KRCI terbagi atas 4 divisi, yakni 21 tim kategori wheeled, 9 tim kategori leeged, 9 tim kategori expert single, dan 16 tim kategori expert battle. Secara keseluruhan, jumlah anggota tim termasuk pembimbing adalah 412 orang, yang berasal dari 47 perguruan tinggi dan 5 nonperguruan tinggi. Di antaranya STMIK AMIKOM Yogyakarta, ITB, UGM, ITS, dan UI.
Kontes robot seperti ini akan terus dilakukan setiap tahunnya untuk memacu kreatifitas dan inofasi para pemuda Indonesia. Para pemenang dalam acara ini akan mewakili Indonesia pada Kontes Robot tingkat Internasional di Tokyo.
 
 
 
 

Perkembangan Robot Manusia dari Masa ke Masa Rizky Chandra Septania Kompas.com - 20/10/2017, 20:15 WIB Terminator, salah satu Humanoid dalam fiksi Terminator, salah satu Humanoid dalam fiksi(MPC / Paramount Pi) KOMPAS.com - Kemunculan Sophia pada rapat PBB Kamis (12/10/17) lalu membawa angin segar di jagat robotik. Sophia bisa disebut sebagai robot manusia ( humanoid) yang mendekati sempurna karena bisa menunjukkan ekspresi layaknya manusia. Banyak yang berpikir bahwa konsep mengenai robot manusia muncul setelah "meledaknya" film karya James Cameroon, Terminator, pada tahun 1984. Namun kenyataannya, ide menciptakan humanoid sudah ada jauh sebelum Masehi. Pada saat itu, tentu saja manusia masih belum membayangkan bagaimana caranya membuat robot yang bisa bergerak seperti halnya manusia. Untuk menjawab hal tersebut, KompasTekno mengumpulkan data dari berbagai sumber, mengenai perkembangan humanoid dari masa ke masa: Baca juga : Robot Wanita Ini Ikut dan Berbicara di Rapat PBB Ilustrasi Automata dari Lie Zie Ilustrasi Automata dari Lie Zie(Rizky C.Septania /Silk Qin) Automata, humanoid pertama sebelum Masehi China disebut sebagai tempat pertama yang mencetuskan ide mengenai humanoid. Hal ini diperkuat dengan temuan naskah kuno Taoisme China, Liezi, yang diperkirakan sudah ada sejak tahun 250 SM. Dalam naskah tersebut, Lie Yukou, filsuf China yang diduga sebagai penulisnya, mendeskripsikan tentang automata. Automata sendiri merupakan sebuah mesin yang dapat bergerak atas kehendak sendiri sesuai dengan gerakan manusia. Dalam Liezi, diceritakan automata adalah sebuah manusia mekanis yang dibuat oleh Yan Shi, seorang insinyur mekanik yang hidup di dinasti Zhou untuk ditunjukkan kepada rajanya. Ilustrasi Humanoid Pemusik Karya Al-Jazari Ilustrasi Humanoid Pemusik Karya Al-Jazari(Realm Of History) Robot Pemain Musik di Mesopotamia Al Jazari adalah ahli mekanik istana yang hidup di Mesopotamia pada tahun 1206. Ia merupakan ahli mekanik jenius di masanya yang mampu merancang dan menciptakan bebagai macam bentuk robot. Pemikiranya tersebut tertuang dalam kitab fi ma’rifat alhiyal al-handayasiyya (buku pengetahuan ilmu mekanik) pada 1206. Dalam karyanya tersebut dia menjelaskan lima puluh peralatan mekanik berikut instruksi tentang bagaimana merakitnya. Atas dasar hal tersebut , dia dijuluki “Bapak Robot” oleh masyrakarat sains modern. Al-Jazari tercatat sebagai pencipta mesin robot sekaligus humanoid pertama yang bisa diprogram. Awalnya, ia membuat mesin robot yang berupa perahu terapung di sebuah danau. Perahu ini kemudian ditumpangi oleh 4 robot pemain musik yang terdiri dari dua penabuh drum, pemain harpa, dan peniup seruling. Robot yang diciptakan untuk menghibur para tamu kerajaan dalam acara jamuan minum ini mampu memainkan nada berbeda. Untuk menggerakkan mesin robot ini, Al-Jazari mengembangkan prinsip hidrolik Selain robot musisk, Al-Jazari juga menciptakan sebuah robot pramusaji berbentuk manusia. Robot ini bisa digunakan untuk menghidangkan air minuman seperti air dan teh. Dalam konsep robot pramusaji ini, minuman tersebut disimpan dalam sebuah tanki dan penampung air. Air yang ada di penampungan tersebut kemudian dialirkan ke dalam sebuah wadah untuk dialirkan ke cangkir dalam tujuh menit sebelum disajikan. Mechanical Knight, Humanoid besutan Leonardo Da Vinci Mechanical Knight, Humanoid besutan Leonardo Da Vinci(Ochreat Wordpress) Mechanical Knight, humanoid di zaman Renaissance Selain sebagai pelukis Monalissa, Leonardo da Vinci dikenal sebagai sebagai seorang jenius dengan pemikiran yang tidak masuk akal. Dalam buku catatannya yang ditemukan pada tahun 1950, da Vinci menggambar rincian konsep mengenai sebuah kesatria mekanis yang dapat duduk, melambai, dan menggerakkan rahang. The Draughtsman, the Musicienne, dan the Writer, humanoid pemusik dan penulis abad 17 Pada abad 17, teknologi mengenai robot semakin berkembang di Eropa. Jacqes de Vaucanson, seniman sekaligus penemu asal Perancis adalah salah satunya. Saat usianya menginjak 18, ia sudah menciptakan inovasi di jagat robotik. Ia dipercaya membuat robot berbentuk manusia dengan dana dari penguasa daerah Les Minimes, tempat Vaucanson hidup saat itu. Penemuan pertamanya adalah sebuah robot seukuran manusia yang mampu memainkan seruling dan tamborin hingga 12 lagu. Selain Vaucanson, tokoh Perancis lainnya yang menciptakan humanoid adalah Pierre Jacue-Droz beserta anaknya, Henri-Louis dan Jean-frederic Leschot. Adapun robot-robot yang diciptakan, yaitu The Draughtsman, the Musicienne, dan the Writer. Robot-robot ciptaan Jacquet-Droz ini dapat dianggap sebagai salah satu contoh terbaik dalam memecahkan masalah sistem mekanik robot. The Draughtsman, the Musicienne, dan the Writer adalah robot berbentuk anak kecil yang mampu menulis pesan hingga 40 kata. Humanoid yang cukup canggih di masanya. Karakuri Ningyo, Humanoid Pertama Jepang Karakuri Ningyo, Humanoid Pertama Jepang(Pinterset) Karakuri Ningyo, humanoid Jepang abad 18 Pada abad 18, pengrajin asal Jepang Hisashige Tanaka, menciptakan serangkaian humanoid kompleks. Beberapa humanoid ciptaannya mampu menyajikan teh, panah api yang ditarik dari bergetar, atau bahkan melukis karakter kanji Jepang. Penemuan tersebut kemudian dikenal dengan Karakuri Ningyo. Istilah ini diambil dari kata“karakuri” berarti alat mekanik untuk mengusik, menipu, atau mengejutkan orang. Kata “ningyo” dalam bahasa berarti orang dan bentuk. Teks mengenai Karakuri Ningyo ini dibadaikan dalam sebuah naskah yang diterbitkan pada tahun 1796 dengan Tajuk Karakuri Zui. Gakutensoku, Humanoid Jepang Saat Perang Dunia Gakutensoku, Humanoid Jepang Saat Perang Dunia(Pinterst) Gakutensoku, humanoid masa Perang Dunia Pada 1929, ahli biologi Jepang, Makoto Nishimura mampu membuat humanoid yang mampu mengubah ekspresi, menggerakkan tangan, dan kepalanya berdasarkan tekanan udara. Ia menamai penemuannya dengan nama Gakutensou. Gakutensoku memengang panah berbentuk pena ditangan kanan dan lampu bernama Reinkanto yang artinya cahaya inspirasi di tangan kirinya. Di bagian atas Gakutensoku, terdapat robot burung bernama Kokukyocho. Ketika Kokukyocho menangis, mata Gakutensoku tertutup dan ekspresinya menjadi termenung. Ketika lampu bersinar, Gakutensoku mulai menulis kata dengan pena. Humanoid yang diciptakan menggunakan teknologi barat ini memiliki arti “belajar dari hukum alam”. Sayangnya, robot ini dilporkan hilang saat mengikuti pameran di tahun 1939. Wabot 1, Humanoid Pasca Perang Dunia Wabot 1, Humanoid Pasca Perang Dunia(CNET) Perkembangan humanoid setelah Perang Dunia Setelah perang dunia kedua, teknologi berbasis pemrograman dan kecerdasan buatan berkembang dengan pesat. Hal ini tentunya berdampak besar bagi perkembangan humanoid. Impian manusia untuk menciptakan robot persis manusia semakin menemukan titik terang. Pada tahun 1973, Profesor Ichiro Kato, seorang ilmuwan Universitas Waseda, Jepang mengembangkan Wabot-1. Wabot-1 mampu berkomunikasi dalam bahasa Jepang. Selain itu, robot ini juga dapat mengukur jarak dan arah dari obyek menggunakan resptoreksternal telinga dan mata artifisial, dan juga mulut artififial. 16 tahun kemudian, Batelle’s Pacific Northwest Laboratories di Richlandmembangun robot antropomorpik bernama Manny. Robot antropomorpik merupakan robot dengan konsep kerangka manusia yang dapat bergerak secara dinamis. Tidak seperti robot tradisional yang memerlukan energi dengan menggunakan motor untuk mengontrol setiap gerakan, antropomorpik mampu berjalan sendiri menuruni lereng tanpa memerlukan otot atau motor. Ia hanya perlu bergantung pada gravitasi. Perkembangan humanoid era Perang Dingin Jepang mengalami kemajuan pesat dalam penciptaan humanoid di era ini. Pada tahun 1993, untuk pertama kalinya perusahaan eaksasa Honda mengembangkan prototype humanoid yang dikenal dengan P-Series. Dua tahun setelahnya, Universitas Waseda mengembangkan tiga subsistem baru dalam dunia robotik bernama Hadaly. Subsistem tersebut melingkupi sitem kepala-mata, sistem kendali suara, dan kendali gerakan. Sistem ini kemudian diterapkan pada Wabian, humanoid pertama yang dibiarkan berjalan di sekitar kampus Universitas Waseda. Di tahun 1996, Universitas Tokyo selaku kampus nomor satu di Jepang tidak mau kalah. Mereka mengembangkan Saika, humanoid dengan berat yang lebih ringan dan harga lebih terjangkau. Saika dikembangkan hingga tahun 1998. Tahun 1997, Universitas Waseda kembali mengembangkan subsistemnya, Haldaly-2. Subsistem ini memungkinkan sebuah robot humanoid yang melakukan komunikasi interaktif dengan manusia. Humanoid tidak hanya mampu berkomunikasi tidak hanya secara lisan, tetapi juga secara fisik. Sophia, Robot Canggih Yang Hadir dalam Rapat PBB Sophia, Robot Canggih Yang Hadir dalam Rapat PBB(Rizky.C.Septania/Doc.UN) Perkembangan humanoid era Milenial Di era milenial, perkembangan humanoid dapat dibilang mendekati sempurna. Selain penemuan di bidang mekanika yang memungkinkan mesin-mesin bergerak lebih dinamis, perkembangan kecerdasan buatan (AI) ikut andil dalam menyempurnakan humanoid. Humanoid pertama dibuat oleh perusahaan raksasa asal Jepang, Honda, dengan humanoid pertamanya yang diberi nama ASIMO. ASIMO merupakan humanoid berbentuk astronot yang mampu berjalan sekitar 30 menit. Langkah Honda pada awal tahun 2000 tersebut kemudian diikuti oleh robot-robot lain dengan konsep yang sama. Pada tahun 2003, humanoid yang dilengkapi dengan kulit realistik darisilikon dikembangkan oleh Universitas Osaka. Humanoid ini kemudian diberi nama Actroid. Actroid mampu meniru gerakan manusia, seperti berkedip, berbicara, dan bernafas. Pada 2005, sebuah tim ilmuwan dan insinyur Philiph K. Dick mengembangkan android yang dapat berbicara. Kemampuan android yang diberi nama PKD ini didapat dari pemrograman sekaligus alogaritma unik yang dikembangkan dengan kolaborasi berbagai pihak. Salah satunya adalah Hanson Robotics Inc, penemu humanoid yang diundang di rapat PBB Kamis (12/10/2017) lalu. Baca juga : David Hanson, Sang Jenius Pencipta Robot Manusia Di tahun yang sama, Mitshubishi Heavy Industries membuat robot domestik jepang yang bernama Wakamaru. Robot ini dibuat terutama ditujukan untuk mendampingi orang tua dan penyandang cacat. Wakamaru mampu memahami 10.000 kata umum untuk kehidupan sehari-hari. Ia juga dilengkapi dengan teknologi pengenalan wajah yang memungkinkannya untuk mengenali dua orang dalam rumah tangga sebagai pemiliknya. Pada Oktober 2017, masa depan humanoid tampak lebih baik. Hal ini ditandai dengan munculnya sosok Sophia, humanoid pertama dalam rapat PBB. Sophia mampu berbicara, bergerak, dan berinteraksi selayaknya manusia. Perkembangan ini tidak menutup kemungkinan bahwa humanoid akan terus berkembang mendekati manusia di masa depan. Apakah keberadaan humanoid akan membantu kelangsungan hidup manusia? Ataukah malah terjadi sebaliknya? Hanya waktu yang dapat menentukan.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Perkembangan Robot Manusia dari Masa ke Masa", https://tekno.kompas.com/read/2017/10/20/20150037/perkembangan-robot-manusia-dari-masa-ke-masa?page=all.
Penulis : Rizky Chandra Septania

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Perbedaan Teknologi zaman dahulu dan Teknologi zaman sekarang

Mengenal Macam Jenis Tipe Kabel USB dan Versi Kabel USB